Yerusalem, Harian Umum - Kepolisian Yerusalem, Israel, mengerbek sebuah Taman Kanak-kanak (TK) milik negara Palestina merdeka karena tidak menggunakan kurikulum pelajaran berbasis Israel. Dilansir Al Jazeera, polisi mendatangi TK Zahwa al-Quds yang terletak di Beit Hanina, Yerusalem Timur, Senin (6/11/2017).
Guru pengajar Ola Nini mengatakan kepada sejumlah polisi Yerusalem datang di saat jam pertama sedang berlangsung. Dengan jumlah murid mereka diperkirakan mencapai 90 orang, dengan rentang umur dari tiga hingga sembilan tahun. Mereka mendatangi tiap kelas, dan menanyai murid-murid buku apa yang tengah mereka pelajari.
Polisi pun kemudian menginterogasi semua guru di sana, dan meminta KTP mereka.
Polisi Yerusalem kemudian menuju ke kantor kepala sekolah, kemudian menahan wakil kepala sekolah dan tiga guru. Mereka baru dibebaskan beberapa jam kemudian.
Insiden itu, kata Ola, membuat 90 murid yang kebanyakan merupakan anak Palestina ketakutan dan trauma.
"Ada satu murid yang bahkan sampai kencing di celananya," keluh Ola kembali.
Orang Tua Murid, Ziad al-Shamali menyatakan, penyerbuan pihak keamanan Yerusalem itu terjadi karena Israel memaksa Zahwa untuk mengadopsi kurikulum pendidikan mereka.
"Namun, karena kami menolaknya, mereka akhirnya menyerbu sekolah," kata Shamali.
Pemerintah Kota Yerusalem membantah memerintah polisi untuk ke TK Zahwa. Sedangkan kepolisian Yerusalem menolak berkomentar.
Bukan Pertama Kali kepolisian Israel menginspeksi TK Zahwa. Hal yang sama pernah dilakukan pada September lalu.
Sejak berdiri pada 2016, TK Zahwa menolak untuk mengajarkan kurikulum Israel. Akibatnya, izin operasional sekolah dicabut Juli, dan memerintahkan TK Zahwa mengurus izin sebagai sekolah Palestina melalui al-Waqf Islamic Trust.(tqn)







