Jakarta, Harian Umum - Direktur Gerakan perubahan Muslim Arbi menyoroti sikap Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia yang juga mantan Menteri Sekretariat Negara dan mantan rektor UGM, Pratikno.
Pasalnya, di tengah makin tajamnya gonjang-ganjing dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang dikeluarkan Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM), Pratikno tetap membisu meski namanya dikait-kaitkan dengan persoalan yang membuat Jokowi melapor ke Polda Metro Jaya itu.
Ada lima orang yang dilaporkan Jokowi, yaitu Pakar Digital Forensik Rismon Hasiholan Sianipar, Pakar Telematika Roy Suryo, Presiden Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Eggi Sudjana, Advokat TPUA Kurnia Tri Royani, Pegiat Media Sosial Tifauzia Tyassuma dan advokat yang menggugat ijazah Jokowi di PN Solo, Muhammad Taufik.
"Gonjang ganjing soal Ijazah palsu Jokowi, di mana-mana orang membicarakannya; di pengadilan, di Kepolisian, di kampus, di jalan-jalan, di warung kopi, juga di berbagai komunitas dan kerumunan. Di jagad maya apalagi, makin seru. Bahkan terjadi perdebatan pro - kontra terkait ijazah Jokowi yang diduga palsu," kata Muslim melalui siaran tertulis, Senin (5/5/2025).
Namun, lanjut Muslim, ia.mempertanyakan mengapa Pratikno cicing wae (bahasa Sunda, artinya diam saja)? Kenapa Pratikno diam seribu bahasa?
"Padahal akun YouTube Tempodotco bahkan menyebut kalau Pratikno adalah operator politik Jokowi, dan punya peran penting dalam lolosnya Gibran menjadi Wapres di Pilpres 2024," imbuh Muslim.
Diakui, cicing-nya Pratikno memicu spekulasi yang semakin liar, karena dia ditengarai sebagai orang yang menukangi Ijazah Jokowi itu.
"Mungkin dengan begitu banyaknya kejanggalan ijazah Jokowi yang terungkap, dia makin bingung, pusing dan stres? Atau dia justru sedang menyusun strategi untuk meloloskan diri dari jeratan hukum jika benar dia adalah otak di balik ijazah Jokowi itu?" tanya Muslim.
Ia pun meminta polisi agar segera memeriksa Pratikno agar 'teka-teki' tentang ijazah Jokowi dapat diungkap dengan seterang-terangnya, termasuk soal perannya dalam ijazah itu.
"Pemeriksaan itu penting untuk menjawab tudingan publik yang miring selama ini, yang konon Pratikno lah yang "menukangi" Ijazahnya Jokowi. Terlepas dari benar tidaknya isu itu. Pemeriksaan di Kepolisian lah yang akan menjawab semua itu," tegas Muslim
Seperti diketahui, kejaggalan-kejanggalan ijazah Jokowi yang terungkap adalah jenis hurufnya yang menggunakan Times New Romans, jenis font yang baru dirilis Windows 3.1 tahun 1992, sementara Jokowi dinyatakan lulus dari UGM pada 5 November 1985. Kejanggalan ini diungkap Rismon.
Rismon, juga Roy, mengungkap bahwa foto pria berkacamata di foto copy ijazah Jokowi, maupun di ijazah yang dipublikasikan kader PSI Dian Sandi Utama dan diklaim sebagai ijazah asli Jokowi, tidak cocok dengan wajah Jokowi ketika diuji secara digital, tetapi wajah itu cocok dengan wajah saudara Jokowi yang bernama Dumatno Budi Utomo.
Lebih jauh, Rismon dan Roy mengungkap bahwa foto berkaca mata itu merupakan foto yang ditempel, sehingga jas hitam yang dikenakan pria di foto itu tidak tertimpa stempel UGM.
Rismon juga menyebut bahwa skripsi Jokowi palsu karena selain cover skripsi itu menggunakan jenis huruf Times New Romans, juga nama dosen pembimbingnya tidak sama dengan yang pernah disebut Jokowi. Sebab, Jokowi menyebut dosen pembimbingnya bernama Kasmujo, akan tetapi di skripsi Jokowi tertulis Ahmad Soemitro, dan nama ini pun ternyata salah, karena tulisan nama Ahmad Soemitro yang pernah menjadi dekan Fakultas Kehutanan UGM adalah Ahmad Sumitro, bukan Soemitro.
Lebih fatal lagi karena tanda tangan Ahmad Sumitro yang tertera di skripsi Jokowi, berbeda dengan yang asli.
Masih belum cukup, Rismon juga mengungkap kalau skripsi Jokowi itu tidak punya lembar pengesahan.
"Skripsi itu palsu!" tegas Rismon dalam dialog yang dipandu Aiman Wicaksono di iNews TV.
Lebih mengagetkan, seorang pakar IT pemilik akun QNC Opposite Channel yang mengulik website UGM menemukan fakta bahwa berdasarkan data ETD (Electronic Theses and Dissertation) Fakultas Kehutanan UGM diketahui kalau skripsi Jokowi ternyata baru ditambahkan pada tanggal 12 Februari 2019 jam 08:42 WIB, dan diubah pada tanggal 16 April 2025 pada pukul 09:16 WIB. (rhm)


