Jakarta, Harian Umum – MK (Mahkamah Konstitusi) akan menggelar sidang perdana sengketa Pilpres 2019, Rabu (14/6/2019). Khawatir akan terjadi aksi massa seperti pada 21-22 Mei lalu, aparat keamanan memperketat pengamanan di sekitar kawasan Gedung MK.
Dari pantauan di lokasi, di depan Gedung MK sudah diberi pembatas jalan dan dipasangi kawat berduri. Sejumlah aparat kepolisian tampak berjaga-jaga di area Gedung MK. Tidak terlihat aksi massa di sekitar area tersebut. Sampai berita ini dituturkan, belum terlihat tanda-tanda adanya pergerakan massa.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pihaknya telah menyiapkan pengamanan untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa saja terjadi. Dia melanjutkan personil yang akan diturunkan tidak hanya dari Kepolisian saja namun juga mengerahkan personel dari TNI. Bahkan, ia memerintahkan agar personel dari daerah disiagakan. "Mereka stand by sesuai kebutuhan dan perkiraan cepat intelijen kami lakukan setiap hari. Untuk melihat apakah ada gerakan massa," katanya di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas,) Jakarta Pusat, Rabu (13/6/2019).
Untuk itu Tito menegaskan melarang adanya aksi massa di depan Gedunbg MK. "Kami tak perbolehkan sampaikan aspirasi depan MK. Karena menggangu kegiatan orang lain. Itu diatur dalam UU No 9 Tahun 1999 tentang penyampaian pendapat di muka umum. Itu jalan Medan Merdeka Barat yang merupakan jalan umum yang dilewati orang. Nanti kami fasilitasi depan IRTI dan patung Kuda," beber Tito.
Terkait hal tersebut Tito menambahkan pihaknya mengapresiasi pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandi yang menghimbau pendukungnya agar tidak menggelar aksi di depan Gedung MK. Kami tentunya berterima kasih, dan mengharapkan masyarakat tak datang berbondong-bondong ke Mahkamah Konstitusi (MK)," tandasnya. (Zat)







