Jakarta, Harian Umum - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan pentingnya menjadi sosok yang Pancasilais.
Ia bahkan dengan keras mengatakan, jika tidak Pancasilais, maka lebih baik tidak tinggal di Indonesia.
"Coba, kalau saya tanya pada ini, sebagai pengawal Pak Try, yang namanya ini, prajurit atau apa, mereka kan hanya berbicara, siap ibu, kami harus turut perintah, tapi pusing saya. Maksud saya, kamu manusia, perintah ibu bisa salah, tapi kalau hakikat kemanusiaan, yang ada di sini, tidak akan bisa salah. Tidak akan bisa salah," kata Megawati dalam acara pembukaan pameran foto Guntur Soekarnoputra di Galeri Nasional Indonesia, Sabtu (7/6/2025).
Ia menegaskan, ibu-ibu harus mengikuti hati nurani kemanusiaan, dan warga Indonesia harus Pancasilais. Jika tidak, maka jadi saja seorang imigran.
"Saya lihatkan semua ini, ibu-ibu saja, mau tepuk tangan saja, mungkin memikir, nanti kalau tepuk tangan, ikut Ibu Mega, no, tidak perlu ikut saya, tapi perlu ikut hati nurani, menurani kemanusiaan. Kalau kalian adalah Pancasilais, kalau kalian adalah warga negara Indonesia, kalau enggak, please, jangan tinggal di sini, jadi saja imigran," katanya. .
Mega kemudian menyinggung perlakuan yang diterima ayahnya yang merupakan p residen ke-1 RI, Sukarno, sekaligus bapak Proklamator. Dia mengatakan, jika tidak ada proklamasi, maka tidak ada kemerdekaan.
"Ingat, kalau tidak ada yang berani berbicara yang namanya proklamasi, nggak ada, kalian ini masih jadi budak-budak," ujarnya.
Megawati juga memberikan pesan untuk kaum perempuan. Dia mengatakan mempercantik diri boleh, tapi juga harus menjadi perempuan yang pintar.
"Kenapa saya bisa jadi presiden the only one, saya nggak tahu akan datang ada lagi apa nggak, hanya mejeng-mejeng aja perempuan sekarang aku melihatnya, boleh lah mejeng, pakai apa yang namanya itu, glowing-glowing itu masyaallah, masyaallah, aku bilang iya loh, ya boleh lah glowing-glowing, tapi kan juga pinter," kata Megawati.
Acara ini dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya Wamendagri Bima Arya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat dan Wapres ke-6 RI Try Sutrisno.
Mantan Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) juga terlihat hadir. Begitupula Ganjar Pranowo, Ronny Talapessy, Connie Rahakundini Bakrie, Ahmad Basarah dan Wagub DKI Jakarta Rano Karno.
Acara bertajuk 'Pameran Foto Gelegar Foto Nusantara 2025: Potret Sejarah dan Kehidupan' ini memamerkan sekitar 550 hasil jepretan Guntur. (rhm)