Surabaya, Harian Umum- Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, serangan bom bunuh diri terhadap tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) pagi dilakukan enam orang yang berasal dari satu keluarga.
Orang-orang ini berbagi peran dan meledakkan diri di ketiga gereja itu dalam waktu hampir bersamaan.
"Tiga serangan bom yang terjadi di tiga gereja di Surabaya ternyata masih satu keluarga," katanya saat mendampingi Presiden RI Joko Widodo mengunjungi korban luka yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, Minggu sore.
Pelaku bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Jalan Raya Arjuna, katanya, bernama Dita. Ia meledakkan diri dengan cara menabrakkan mobil yang dikemudikan ke gereja itu.
"Sebelum (melakukan) itu, dia men-drop istri dan dua anak perempuannya ke GKI di Jalan Diponegoro, dan istri serta anaknya itu langsung memasuki gereja untuk meledakkan diri di sana. Ketiganya tewas di lokasi kejadian," imbuh Tito.
Pelaku bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya adalah dua anak laki-laki Dita. Mereka melakukan aksinya dengan naik sepeda motor yang dipacu ke dalam area gereja itu.
Seperti diketahui, ledakan bom di ketiga gereja iti menewaskan 11 orang, termasuk para pelaku, dan mencederai 41 orang.
Selain Tito, pejabat yang menemani Jokowi ke RS Bhayangkara adalah Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menkopolhukam Wiranto, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin.
Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin dan anggota Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Mahfud MD. (rhm)





